YOGYAKARTA, fornews.co—Sejumlah alat pendeteksi udara telah dipasang di Kota Yogyakarta untuk memantau tingkat polusi udara.
Pemasangan alat tersebut merupakan bagian dari program penanggulangan polusi udara di perkotaan yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat.
Alat pendeteksi itu dipasang oleh perwakilan Purpose Climate Lab yang berpusat di New York dan bekerja sama dengan pemerintah Kota Yogyakarta.
“Kami telah memasang alat pendeteksi udara di beberapa wilayah di Kota Yogyakarta,” ungkap perwakilan Purpose Climate Lab, Desi, Senin (18/1/2031).
Selanjutnya, imbuh Desi, pemantauan kualitas udara dengan alat pendeteksi udara itu akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta.
Sejumlah alat pendeteksi itu dipasang di Jalan Jenderal Sudirman, SDN Gondolayu dan SD Tumbuh 3.
Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan penanggulangan polusi udara perkotaan dengan menambah luasan lahan penghijauan perkotaan dan melakukan pengawasan pengelolaan lingkungan perusahaan.
Tak hanya itu, Pemerintah setempat juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam gerakan menanam dan mencintai pohon.
Budaya Bersepeda
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan kualitas udara di Kota Yogyakarta selama pandemi cenderung lebih baik dibanding sebelum pandemi.
“Berkurangnya aktivitas masyarakat menggunakan kendaraan bermotor di jalan raya cenderung membuat udara lebih baik,” ungkap Wakil Wali Kota Yogya, Heroe Poerwadi.
Di masa pandemi, Pemerintah setempat kembali mengalakkan budaya bersepeda sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat polusi di Kota Yogyakarta.
Tujuannya, ke depan setelah pandemi berakhir, bersepeda menjadi kebiasaan dan budaya baru; yang dipelihara dan dinikmati.
Pihaknya pun membuat jalur sepeda yang nantinya khusus diperuntukkan sebagai wisata sepeda. Jalur tersebut dapat diakses melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
“Ini bagian dari upaya kita untuk mengkampanyekan hidup sehat dengan bersepeda,” kata Wakil Wali Kota Yogya.
Pihaknya berharap, selain dapat mengurangi polusi udara, jalur wisata sepeda yang sudah dibuat itu juga dapat lebih menggeliatkan pariwisata di Kota Yogyakarta.
“Sehingga potensi-potensi kampung masyarakat di Kota Yogyakarta dapat dikenal dan membangkitkan perekonomian lebih cepat.”
Terkait program penanggulangan polusi udara di Kota Yogyakarta, penggunaan bahan bakar yang ramah dan bebas timbal untuk kendaraan bermotor juga turut dikampanyekan.
“Pada pengguna kendaraan bermotor dikampanyekan servis berkala,” tutup Wakil Wali Kota, Heroe Poerwadi. (adam)