PALEMBANG, fornews.co – Di bawah kepemimpinan Irjen Pol Firli, jajaran Polda Sumsel selama kurang dari dua bulan belakangan telah berhasil mengungkap tiga kasus besar narkoba.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli mengatakan, kasus pertama yang berhasil ditangani yakni, pengamanan 9 kilogram (Kg) sabu dari dua lokasi berbeda di Sumsel.
Rinciannya, 1 Kg sabu diamankan di Ogan Ilir dari tangan tersangka Riko Gusdi Efendi (38) dan Dimas Baret Mandala (22), Warga Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
Di hari yang sama, 4 Kg sabu diamankan dari tangan tersangka Amri (42) warga Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara dan Muis (50), Warga Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin. Mereka diciduk di Kertapati, Kota Palembang pada Jumat (21/06) lalu.
Pada keesokan harinya, Sabtu (22/06), petugas juga mengamankan 4 Kg sabu dari penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Abikusno Lorong Karya Jaya, Kertapati.
Kasus besar selanjutnya, terungkapnya kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tersangka Danil Saputera (31), bandar narkoba kelas kakap. Penangkapan ini bermula dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Polda Sumsel dibantu Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Kemudian kasus yang ke-tiga, pada hari ini Rabu (31/07), jajaran Polda Sumsel kembali mengungkap peredaran narkoba.
Petugas mengamankan 13 Kg sabu dan 4 pack ekstasi yang diduga berasal dari Sumatra Utara (Medan) dari dua orang warga Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang. Kedua tersangka adalah Nazarudin (43) dan Haryanto (42), tertangkap di rumahnya masing-masing.
“Ini kasus narkoba yang ke-tiga terbesar selama saya menjabat. Kalau ini dibiarkan, maka akan benar kata-kata yang menyebutkan bahwa kita akan kehilangan generasi penerus ke depan,” ujarnya.
Firli menegaskan, Polda Sumsel sangat komitmen dalam mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Termasuk masalah tindakan pencucian uang akan ditindaklanjuti jika dalam penyidikan ditemukan pengembangan kasus.
“Polda Sumsel sangat komit dan konsisten, kita juga waspada, jangan sampai masyarakat jadi korban,” tegasnya.(irs)