SEKAYU, fornews.co – Mendekati tahapan pendaftaran bakal calon bupati (bacabup) Musi Banyuasin (Muba) pada Pilkada Muba 2024 akhir Agustus ini, justru makin menarik.
Fakta menarik tersebut, karena dari sejumlah tokoh yang awalnya akan bersaing merebut hati rakyat di Bumi Serasan Sekate, yakni Beni Hernedi, Lucianty Apriyadi dan Toha Tohet, mulai muncul sejumlah isu-isu yang beredar di masyarakat.
Kondisi tersebut, setelah Lucianty memborong sebagian besar dukungan partai politik (parpol) yang ada di kursi parlemen DPRD Muba dan hanya menyisakan PDI Perjuangan.
Beni Hernedi, yang notabene adalah Ketua DPC PDI Perjuangan Muba, masih tetap optimistis bakal mendapat tambahan dukungan dari parpol lain. Sedangkan Toha Tohet mengklaim sudah didukung Partai NasDem dan PKB.Terakhir, Apriyadi yang merupakan Sekda Muba ini, diisukan mundur dari kontestasi Pilkada Muba 2024.
Mendapati kondisi ini, Beni Hernedi menyatakan, sangat menyayangkan bila informasi yang diterimanya soal mundurnya Apriyadi dari Pilkada Muba 2024 ini benar terjadi.
“Dalam pikiran politik saya, calon yang ada ini merupakan aspirasi dari rakyat dan itulah yang ditempatkan paling utama. Kemudian, baru dipilih oleh rakyat dengan alternatif pilihan-pilihan. Ya namanya pemilihan kepala daerah,” ujar dia, Jumat (9/8/2024).
mantan Wakil Bupati Muba itu mengatakan, terhadap fenomena borong memborong parpol ini, yang paling penting jangan ada niat atau upaya untuk menjegal calon tertentu.
“Ya agar si A tidak bisa mencalonkan diri, Beni Hernedi tidak bisa mencalonkan juga, Pak Apriyadi juga tidak bisa mencalonkan diri. Saya pikir itu suatu hal yang tidak bagus untuk demokrasi,” kata dia.
Beni mengaku tetap optimistis dan terus berikhtiar menambah koalisi parpol untuk mencalonkan diri dari PDI Perjuangan.
“Karena kondisi saat ini memang PDI Perjuangan masih perlu kawan kerja sama untuk mengusung. Ini soal tiket (pendaftaran ke KPU) yang secara aturan itu 20 persen dari jumlah kursi parlemen di Kabupaten Muba,” ungkap dia.
Beni menjelaskan, bahwa tidak ada kata untuk mundur sebelum janur kuning melengkung, dan tetap semangat serta optimis.
“Jangan sampai belum tuntas, kita mundur. Saya percaya parpol melakukan seleksi secara mendalam, melihat berbagai aspek seperti electoral, pengalaman, rekam jejak dan sebagainya,” jelas dia.
“Terlebih lagi, tentu suara dan kehendak rakyat yang pasti dijadikan bahan pertimbangan dari partai dalam merekomendasikan atau menunjuk siapa calonnya,” imbuh dia.
Tak lupa, Beni meminta mohon doa restu, terima kasih atas dukungan dan selalu dengan pengharapan yang sama, bahwa semua tahu dan paham, mana pemimpin yang baik rekam jejaknya, tahu apa yang dibutuhkan rakyat.
“Saya pikir baik rakyat maupun pimpinan parpol di pusat juga sudah tahu. Intinya, mencari yang terbaik untuk disodorkan kepada rakyat di Kabupaten Muba untuk dijadikan tiket pendaftaran ke KPU. Baru berikutnya dikompetisikan. Tentu berkompetisi dengan cara-cara yang baik untuk menuju amanah memimpin Kabupaten Muba. Saya berikhtiar terus untuk itu,” tandas dia. (aha)