PALEMBANG, fornews.co – Kiprah Fatayat Nahlatul Ulama (NU) dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia patut diapresiasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres), KH Ma’ruf Amin, dalam sambutannya secara virtual pada Pembukaan Kongres Fatayat NU ke-16, di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Jumat (15/7/2022).
“Masih dibutuhkan kerja keras dan langkah strategis Fatayat NU. Upaya memperkuat pemberdayaan perempuan juga menjadi salah satu agenda Presiden,” kata Wapres.
Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, yang juga hadir para kongres tersebut mengatakan, bahwa seorang ibu berperan besar dalam melahirkan generasi muda Indonesia yang tangguh.
“Emak-emak berkewajiban bertanggungjawab atas keselamatan Bangsa Indonesia,” tegas Prabowo, yang langsung disambut tepuk tangan peserta Kongres.
Prabowo mengungkapkan, hal itu sudah ada dalam Pasal 30 ayat 1, bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
“Kenapa? Karena kaum ibu yang mengandung, melahirkan dan mendidik anak-anak Indonesia. Kalau perempuan lemah maka generasi akan lemah. Bangsa yang lemah akan dijajah oleh bangsa lain,” tegas dia.
Sementara, Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU, Anggia Ermarini menerangkan, program-program yang dilakukan kepengurusan Fatayat NU periode 2015-2022, sangat erat kaitannya dengan pemberdayaan perempuan dan anak-anak.
Seperti permasalahan stunting, sambung dia, yang dapat mempengaruhi kualitas generasi muda Indonesia kedepan. Kekurangan gizi pada anak baik pada masa mereka masih dalam kandungan maupun dalam masa pertumbuhan, terutama dalam seribu hari perkembangan anak dapat berefek pada gangguan kognitif.
“Anak yang stunting dapat mengalami gangguang kognitif. Sulit belajar dan berkonsentrasi, kekebalan tubuh yang rendah, hingga tingkat kecerdasan yang rendah. Ini sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi kita kedepannya,” terang dia.
Anggia menjelaskan, dalam pendampingan terhadap hal ini, Bidang Kesehatan Fatayat NU melakukan berbagai kegiatan antara lain, sosialisasi kepada para Posyandu serta pendamping anak mengenai pola asuh yang ideal dalam mencegah maupun mengatasi stunting.
“Ibu bekerja biasanya ada pendamping anaknya dirumah. Ini sasaran dari kegiatan sosialisasi kita,” jelas dia.
Terkait Kongres Fatayat NU ini, ungkap dia, akan memilih Ketua Umum PP Fatayat NU Periode 2022-2027 serta membahas program-program yang akan dilakukan dan rekomendasi.
“Fatayat NU memiliki sekitar 10 juta anggota yang tersebar di 34 Pimpinan Wilayah tingkat provinsi, 480 Pimpinan Cabang tingkat Kabupaten/Kota, Pimpinan Anak Cabang pada tingkat Kecamatan dan Pimpinan Ranting pada tingkat Desa/Kelurahan di seluruh Indonesia,” tandas dia. (aha)