PALEMBANG, fornews.co – Sekretaris Perusahaan (Sekper) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid memberikan klarifikasi terkait keputusan Komite Executive (Exco) PSSI yang menghentikan Liga 2 musim 2022-2023.
Klarifikasi yang disampaikan Faisal sebagai perwakilan dari pengelola Sriwijaya FC tersebut atas permintaan dari suporter dan fans Sriwijaya FC.
Faisal mengatakan, memang ditugaskan untuk memenuhi undangan dari PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) pada cara pertemuan klub dan pembahasan transformasi sepakbola nasional pada 14 Desember 2022 lalu, dengan pesan yang sangat jelas dari Manajer Tim dan Direktur Teknik Sriwijaya FC.
“Dengan pesan bahwa Sriwijaya FC siap kembali mengarungi/melanutkan/mengikuti kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 baik dengan sistem home and away, maupun sistem buble seperti yang diterapkan pada kompetisi liga 1 BRI,” ujar dia, Jumat (13/1/2023).
Kemudian, ungkap Faisal, sebelum pertemuan tanggal 14 Desember 2022, ternyata satu hari sebelumnya ada pertemuan/silaturahmi pengurus klub Liga 2 yang tidak diikuti Sriwijaya FC.
“Mereka yang hadir sepakat mengusulkan opsi penghentian Liga 2 musim 2022 atau dengan sistem Buble menggantikan sistem home and away. Karena sebagian klub mengalami masalah finansial sejak terhentinya Liga 2 pada 4 Oktober 2022 lalu,” ungkap dia.
Berikutnya, jelas Faisal, sebelum acara tersebut dia sudah mendapatkan info bahwa PT LIB kesulitan keuangan, karena tidak mampu melanjutkan kompetisi dengan sistem buble atau wilayah.
“Sedangkan, kalau sistem home and away banyak klub Liga 2 tidak sanggup melanjutkan kompetisi karena dana sponsor sudah terputus atau habis. Karena kompetisi dihentikan sejak tanggal 4 Oktober 2022,” jelas dia.
Berikutnya, terang dia, pada pertemuan14 Desember 2022 lalu, banyak klub yang mengusulkan sistem buble daripada home and away. Sementara Faisal yang mewakili klub menyampaikan siap saja apa sistem yang akan digunakan, yang terpenting kompetisi Liga 2 2022 tetap dilanjutkan.
“Sekaligus saya sampaikan harus diantisipasi paling lambat kapan kompetisi dimulai, mengingat kita sudah memasuki bulan Desember 2022, sehingga diharapkan PT LIB memberikan kepastian kompetisi liga dilanjutkan. Karena ini terkait hak dan kewajiban antara klub, pemain dan sponsor terus berjalan,” terang dia.
Faisal juga menyampaikan empat pendapat yang muncul pada rapat 14 Desember 2022 lalu.
Pertama mengusulkan kepada PT LIB agar kompetisi Liga 2 musim 2022 dilanjutkan dengqan sistem buble; Usulan ke PSSI ahar ada operator khusus untuk Liga 2, dikarenakan klub Liga 2tidak mempunyai saham dan hak suara pada PT LIB;
Kemudian menunda Liga 2 musim 2022 dengan dilanjutkan dengan operator yang baru; ada klub yang mengusulkan penghentian Liga 2 musim 2022, karena kondisi keuangan dan faktor psikologis setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan, ada klub yang menyampaikan panitia pelaksananya mundur, karena khawatir akibat hukum, apabila terjadinya rusuh pada pertandingan Liga 2.
Klarifikasi ini dibuat Faisal Mursyid, karena beredarnya notulen dan daftar tanda tangan pertemuan klunb pada tanggal 14 Desember 2022 lalu.
“Dapat kami sampaikan bahwa Sriwijaya FC tetap dalam opsi melanjutkan kompetisi Liga 2 dengan operator PT LIB atau operator baru yang ditunjuk PSSI,” ujar dia.
“Sayang disayangkan, notulen rapat tersebut disimpulkan dalam 2 alinea/digabung saja aspirasi peserta menjadi satu, tidak membagi atau menerangkan klub mana saja yang mendukung salah satu opsi yang diusulkan, sehingga narasi atau tulisan yang ditampilkan menimbulkan efek negatif, multitafsir, fitnah kepada saya atau kesalahpahaman yang membacanya,” tegas Faisal.
Terakhir, kata Faisal, beredar juga notulen rapat yang lain, yang menimbulkan polemik adanya dugaan pemalsuan tanda tangan pengurus klub yang hadir.
“Secara moril manajemen Sriwijaya FC dengan jajaran pelatih, pemain dan offisial sudah sejak awal bertekad, bersungguh-sungguh untuk memulai persiapan mengikuti kompetisi Liga 2 dengan target lolos Liga 1,” tandas dia. (aha)