BANTUL, fornews.co – Puluhan usaha kecil menengah (UKM) di Kelurahan Wirokerten, Kabupaten Bantul, menampilkan beragam makanan tempo dulu di Pasar Blumbang #2 dengan tema ‘Pasar tanpa Plastik Menuju Bantul Bebas Sampah 2025’.
“Setidaknya ada 41 UKM yang ikut dalam acara ini sebagai upaya meningkatkan perekonomian lokal,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bantul, Hj. Emi Masruroh Halim, S.Pd.
Pasar Blumbang #2 yang dibuka pada Ahad (8/1/2023) menarik perhatian pengunjung destinasi wisata lokal di Wirokerten.
Pasalnya para pengunjung Pasar Blumbang #2 baru bisa membeli makanan tradisional tempo dulu setelah menukarkan koin khusus seharga Rp 5.000.
![BANTUL, fornews.co – Puluhan usaha kecil menengah (UKM) di Kelurahan Wirokerten, Kabupaten Bantul, menampilkan beragam makanan tempo dulu di Pasar Blumbang #2 dengan tema ‘Pasar tanpa Plastik Menuju Bantul Bebas Sampah 2025’.](https://fornews.co/news/inline/2023/01/Pasar-Blumbang-Wirokerten-Bantul-2.jpg)
Pada pembukaan Pasar Blumbang #2, ditampilkan pementasan seni tari oleh siswa-siswi SDN Wirokerten dan Beksan Bambangan Cakil.
Selain itu sebanyak 80 anak di Kelurahan Wiroketen menerima bingkisan dari pemerintah setempat sebagai bentuk kepedulian terhadap potensi anak-anak berprestasi.
Pasar Blumbang dibuka mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Baca: Yogya Saatnya Beralih ke Bangunan dan Rumah Bergaya Mataraman
Acara yang diinisiasi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wira Jaya Wirokerten itu menggandeng tim ITV Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI).
Pasar Blumbang #2 dengan tema ‘Pasar tanpa Plastik Menuju Bantul Bebas Sampah 2025’ sekaligus menjadi isu penting terhadap lingkungan.
Hal itu diungkapkan istri orang nomor satu di Bantul usai pembukaan Pasar Blumbang #2 yang dihadiri Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Perindustrian, Panewu Kapanewon Banguntapan, Lurah, dan Pamong Kalurahan Wirokerten.
Baca: Dipaksa Parkir dan Harus Naik Jip, Wisatawan tak Jadi ke Petilasan Mbah Maridjan
Menurut Emi Masruroh, Pasar Blumbang dapat berdampak positif terhadap kebangkitan perekonomian di Wirokerten.
Pasar Blumbang menjadi kegiatan kolaborasi bagi para pelaku UMKM dan pariwisata juga meningkatkan produktivitas kegiatan ekonomi di daerah setempat.
“Ini adalah kolaborasi bagi pelaku UMKM dan pariwisata di Wirokerten,” tuturnya.
Namun, pihaknya berpesan agar Kelurahan Wirokerten meningkatkan management conflict dalam pengelolaan destinasi wisata.
Baca: Alih Fungsi Lahan Pertanian di DIY Sebabkan 15 Kecataman Miskin
“Konflik dalam suatu organisasi pasti ada tetapi konflik inilah yang menjadi tantangan bagi lembaga yang membuat diri kita menjadi makin berkembang,” kata Emi.
Dijelaskan, Pokdarwis sebagai salah satu pengelola Pasar Blumbang harus bisa mengelola sekaligus memanfaatkan manajemen konflik dengan baik.
Pihaknya berharap dengan adanya Pasar Blumbang para pelaku UKM dan pariwisata di Wirokerten dapat saling bersinergi sehingga masyarakat setempat memperoleh manfaatnya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Drs. Agus Sulistiyana, menyebut suatu kegiatan yang tumbuh dari masyarakat akan lebih cepat berkembang.
“Tentunya perlu melengkapi ekosistem yang ada khususnya sinergitas dari masyarakat itu sendiri,” katanya.
Agus mengajak masyarakat Kelurahan Wirokerten untuk dapat mengoptimalkan potensi yang sudah ada. (adam)