JAKARTA, fornews.co – Presiden Prabowo Subianto kedatangan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (04/02/2025).
Kehadiran Jusuf Kalla didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman itu, untuk membahas ketahanan pangan nasional. Karena, ada juga Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan, bahwa dengan pengalaman dalam mengelola ketahanan pangan nasional di masa lalu, tentu kehadiran Jusuf Kalla ini untuk memberi masukan.
“Karena beliau (Jusuf Kalla) banyak pengalaman, memberi masukan bagaimana ke depan, bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas, memberi masukan. Itu adalah masukan yang baik untuk kami,” ujar Andi kepada awak media usai pertemuan.
Andi mengungkapkan, pertemuan bersama Presiden Prabowo itu membahas strategi pemerintah mengamankan produksi beras nasional yang meningkat tajam, serta memastikan stabilitas harga menjelang bulan Ramadhan.
“Karena produksi beras pada kuartal pertama 2025 mengalami lonjakan signifikan dan BPS mengumumkan bahwa hingga Maret total produksi beras mencapai 8 juta ton, dan diperkirakan hingga April mencapai 13-14 juta ton,” ungkap dia.
Dengan surplus yang cukup besar, jelas Andi, Presiden Prabowo telah menginstruksikan percepatan penyerapan gabah oleh Bulog agar harga di tingkat petani tetap stabil.
“Hari ini, posisi average harga seluruh Indonesia itu di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Tetapi kalau dibedah per provinsi, maka 70 persen provinsi itu harga gabah di bawah HPP.cKemudian kurang lebih 30 persen di atas HPP,” jelas dia.
Andi mengatakan, untuk mengatasi kondisi itu pemerintah telah mengambil langkah cepat dengan mengalokasikan dana sebesar Rp16,6 triliun kepada Bulog tanpa bunga.
Presiden Prabowo juga, sambung dia, telah menegaskan masa panen padi yang berlangsung pada Februari hingga April ini adalah momentum yang tidak boleh terlewatkan.
“Kebijakan, inpres dan seterusnya sudah diberikan oleh Bapak Presiden. Tidak ada alasan kita gagal mengeksekusi program ini. Tidak ada alasan. Kita harus rebut,” tegas dia.
Kemudian, tambah Mentan, dalam pertemuan ini juga menyoroti kesiapan pangan menjelang bulan Ramadan. Pemerintah memastikan stok beras aman dengan cadangan 2 juta ton di Bulog.
“Kami yakin menghadapi bulan suci Ramadan nanti, kami yakin pangan relatif stabil,” tandas dia. (aha)