PALEMBANG, Fornews.co – Material kayu yang sudah tua, dan ditumbuhi oleh lumut serta tanaman liar. Ditambah lagi dengan kondisi yang sudah reyot atau nyaris roboh membuat rumah ustazah Farida Anggraini tidak layak dihuni.
Sesekali, Farida pun harus keluar rumah dikarenakan rumahnya bergetar akibat motor yang melintas di sekitaran rumahnya. Kini rumah tersebut akhirnya tersentuh bantuan dan tengah dibedah agar kembali layak untuk ditinggali.
“Kalau nyaris robohnya sudah sangat lama, tapi kondisi semakin parah sejak tiga tahun terakhir,” kata Farida saat ditemui, Sabtu (11/07).
Ia mengaku tinggal di rumah tersebut seorang diri, mengingat orangtuanya sudah meninggak dunia. Sedangkan, saudaranya sudah hidup masing-masing. Untuk masuk ke dalam rumah, ia mengaku harus sangat berhati-hati dan tidak dapat masuk ramai-ramai karena kondisi yang sudah tua. Bahkan, kalau hujan bocor dimana-mana, apalagi saat hujan angin maka seolah rumahnya akan roboh.
“Saat motor lewat pun terasa bergetar, jadi saya kadang keluar takut roboh,” terang gadis ini.
Ia sudah berusaha mengajukan bantuan untuk mendapatkan bedah rumah. Namun, tidak pernah mendapatkannya dengan berbagai alasan seperti program sudah tutup dan lain sebagainya. Hingga akhirnya, proposalnya dialihkan ke Badan Amil Zakat (Baznas).
Proposal pengajuan bedah rumah pun akhirnya disetujui dan kini ia mendapatkan bantuan bedah rumah.
“Saya tidak menyangka, akhirnya dapat bantuan bedah rumah ini,” tutupnya.
Sementara, Ketua Baznas Sumsel, Najib Haitami mengatakan ada 10 rumah yang mengajukan bantuan bedah rumah di Baznas Sumsel. Namun, hanya satu rumah yang memiliki persyaratan lengkap seperti memiliki surat menyurat yang lengkap. Rumah Ustazah Farida yang memiliki kelengkapan yang lengkap sehingga dipilih untuk mendapatkan program bedah rumah dari Baznas Sumsel.
Program ini merupakan program penyaluran zakat kepada warga yang tinggal dirumah tidak layak huni. Khususnya bagi ustadz dam ustazah di Sumsel.
“Ini kali pertama dilakukan, diharapkan akan berkesinambungan dilakukan setiap tahunnya,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Sumsel, Herman Deru menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat tertular ke semua instansi karena masih banyak sekali rumah yang tidak layak huni di Sumsel.
“Baik dari sisi sanitasi, air bersih hingga struktur bangunan seperti saat ini,” singkatnya. (lim)