CHRISTCHURCH, fornews.co – Pemerintah Indonesia melalui KBRI Wellington menerima konfirmasi dari otoritas setempat pada pukul 22.10 waktu Selandia Baru bahwa WNI yang sebelumnya dilaporkan hilang atas nama Lilik Abdul Hamid ternyata menjadi salah satu korban meninggal dunia pada serangan teror masjid di Christchurch saat salat Jumat (15/03).
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada istri almarhum, Nina Lilik Abdul Hamid melalui sambungan telepon. Bahkan Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch juga telah mengunjungi kediaman keluarga almarhum Lilik di Christchurch untuk memberikan dukungan terhadap musibah ini.
Sebelumnya, KBRI Wellington juga telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan, Zulfirman Syah, di RS Christchurch Public Hospital. Saat ini, korban masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS. Sementara anak dari Zulfirman Syah yang juga tertembak, kondisinya saat ini sudah stabil.
KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan keluarga korban yang terkena dampak peristiwa penembakan di Christchurch. Selain itu dibuka juga Posko Sementara Pasca Peristiwa Penembakan yang bekerja selama 24 jam sejak hari Jumat (15/03). Posko bertugas untuk memantau perkembangan situasi dan membantu WNI yang membutuhkan bantuan sehubungan dengan peristiwa penembakan di Christchurch.
Sementara itu, Kepolisian Selandia Baru membuka layanan bagi masyarakat yang mengetahui informasi seputar penembakan di Christchurch untuk membantu penyelidikan terhadap kasus tersebut pada laman website
https://forms.police.govt.nz/forms/christchurch-attacks
Selain itu Pemerintah Selandia Baru juga membuka layanan informasi di www.familylinks.icrc.org/new-zealand/en/ apabila terdapat WNI yang belum bisa menghubungi anggota keluarganya yang berada di Christchurch. (ije)