SEKAYU, fornews.co-Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi menyatakan, pihaknya mendukung PT Hindoli membangun pusat karantina penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di area pabrik kelapa sawit.
Hanya saja, harus tetap di bawah dibawah pantauan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba, dalam hal ini Dinas Kesehatan.
“Betul bagi Hindoli yang ingin penangan dengan baik. Isolasi mandiri untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) COVID-19 boleh, tapi jangan yang positif. Kalau ada yang positif segera ditarik dari sini,” ujar Beni, usai menerima bantuan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari PT Hindoli, di Kantor PT Hindoli Kecamatan Sungai Lilin, Jumat (8/5).
Beni yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Muba itu mengungkapkan, dengan adanya pusat karantina ODP Hindoli, maka akan terintegrasi dengan kebutuhan Pemkab Muba.
“Artinya warga sekitar juga dapat memakai fasilitas ini atas arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Muba. Oleh karena itu ke depan harus terkoordinasi dengan baik dengan RSUD dan Puskesmas setempat,” ungkap dia.
Dengan hadirnya tambahan fasilitas karantina mandiri di Hindoli yang berkapasitas tempat tidur 70 orang tersebut, terang Beni, maka di Muba telah bertambah fasilitas cadangan untuk backup antisipasi lonjakan ODP atau PDP di Muba.
“Walaupun saat ini semua masih tertangani dengan baik, namun ini penting untuk persiapan sejak dini,” terang dia.

Kondisi 70 kamar di pusat karantina ODP di pabrik kelapa sawit yang dibangun PT Hindoli untuk penanganan COVID-19.(fornews.co/humas pemkab muba)
Beni melanjutkan, apa yang dilakukan Hindoli tentunya diharapkan dapat dilakukan oleh perusahaan yang lain, terutama perusahaan yang memiliki konsentrasi atau memperkerjakan karyawan yang jumlahnya banyak.
“Dalam kaitan ini, PMI Muba akan menyalurkan bantuan yang diberikan Hindoli ke masyarakat Muba dalam operasi bantuan kemanusiaan PMI Muba yang sedang terus dilaksanakan,” ujar dia.
Meski belum ditemukan obat dari COVID-19, sambung Beni, semua harus bersiap dengan kehidupan normal yang baru. Karena tidak mungkin lockdown atau pembatasan sosial dilakukan sepanjang masa.
“Saat ini energi kita ditahap pencegahan dan penanganan, hari ini momentum bagus bagi kita menyiapkan perilaku kehidupan yang baru sampai ditemukan vaksin atau obatnya,” tukas dia.
Sementara, Presiden Direktur PT Hindoli, Anton Bagus Asmara mengatakan, pusat karantina yang disiapkan diarea perusahaan tersebut, agar jika ada ODP dan PDP maka bisa memantau pergerakan ODP dan PDP tersebut dalam upaya memutus penyebaran virus Corona.
“Daripada mereka isolasi mandiri dirumah yang kita tidak tahu pergerakannya, akan lebih baik kita karantina di sini. Karena di sini kita sediakan 70 kamar beserta Para Medis yang siap untuk bertugas,” kata dia.
Selain bantuan itu untuk masalah COVID-19, sambung Anton, sudah banyak kegiatan yang dilakukan pihaknya. Seperti sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan COVID-19, membantu dinas instansi terkait, seperti puskesmas-puskesmas sekitar untuk menangani kasus-kasus yang terjadi. Kemudian memberikan bantuan sembako yang sampai saat ini sudah 20 ton, dan masker 10.000 pcs.
Kemudian, PT Hindoli juga menyerahkan bantuan kepada Ketua PMI Muba, Beni Hernedi, berupa satu unit mobil ambulance, beras 3 ton, minyak sayur 2004 liter, dan masker 10.000 pcs.
“Kita juga melakukan sejak awal, semua 5000 karyawan kita belikan termometer agar bisa mengukur sendiri dirumah dan memberikan masker,” tandas dia. (aha)