PALEMBANG,fornews.co – Upaya Pemkot untuk menjadikan Palembang sebagai kota wisata internasional terus dilakukan. Terutama dalam hal promosi melalui strategi digital.
Untuk itu, Badan Promosi Wisata Kota Palembang menggelar forum diskusi, untuk merumuskan langkah-langkah promosi yang akan dilakukan 4 hingga 5 tahun ke depan, Kamis (07/02) di Hotel Arista Palembang, Kamis (07/02).
Forum diskusi yang bekerja sama dengan Badan Marketing PUM Netherlands Senior Experts dari Belanda ini, menghadirkan narasumber Paul Trouw, seorang ahli digital marketing PUM Belanda.
Dalam presentasinya, Paul mengatakan, ada lima langkah yang harus dilakukan Palembang jika ingin menjadi kota wisata internasional. Pertama, fokus memperbaiki konten yang sudah ada, seperti even-even yang diselenggarakan di kota Palembang harus dipersiapkan dan dipromosikan jauh-jauh hari melalui sosial media. Tujuannya, agar menarik minat warga negara asing.
“Even sudah ada, tinggal promosi, Seperti even Palembang Triathlon 2019, harusnya ada persiapan dan fokus dengan promosi,” kata Paul.
Ke dua, lanjut Paul, harus membuat sesuatu yang sederhana tapi menarik serta mempunyai efek yang cepat viral, seperti logo atau yel-yel. Misalnya charming Palembang, kemudian membuat logo dengan charming Palembang. Menurut Paul, sesuatu yang simpel dan menarik sesuai icon Palembang, jika dipromosikan akan lebih mudah menyebar.
Langkah selanjutnya, kata Paul, untuk menyebarkan ataupun promosi wisata ke level internasional, harus dimulai dari tahap bawah, seperti fokus ke negara tetangga yang ada di wilayah Asia Tenggara dengan mempersiapkan konten-konten yang sesuai dengan mereka, kemudian baru ke benua lain seperti Amerika dan Eropa.
“Boleh bermimpi untuk menarik minat turis dari Eropa, tapi fokus ke negara tetangga terdekat. Kita mulai dari bawah dulu, step by step, sampai nanti dana sesuai dan bisa dipromosikan lebih besar lagi,” kata Paul.
Lebih jauh Paul mengatakan, untuk menjadi kota wisata internasional, Palembang harus berani melakukan pameran-pameran di luar negeri seperti di pusat keramaian. Ia mencontohkan seperti pasar yang ada di Belanda. Menurut dia, cara ini bisa berdampak menarik minat wisatawan menyempatkan diri mampir ke Palembang.
“Orang hanya tahu Bali dan Lombok, bisa tidak dimanfaatkan, bisa gak nanti dari Bali dan Lombok mereka mau mampir ke Palembang, contoh di Belanda ada pasar, kita promosi dan pameran ke sana,” tuturnya.
Paul melanjutkan, langkah yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah membenahi dan mempertajam ciri khas Kota Palembang, baik itu berupa kuliner, pakaian maupun kebudayaan. Cara ini untuk menimbulkan kesan wisatawan terhadap Kota Palembang, dengan harapan bisa mengulang kembali melihat keindahan Palembang.
PUM Netherlands Senior Experts perwakilan Sumbangsel, Jambi dan Bengkulu, Shola Arsyad menambahkan, untuk menjadi kota wisata internasional ini bukan pekerjaan mudah, harus serius dilakukan dan harus ada rapat berkelanjutan terkait program dan pelaksanaan.
“(Harus) ada pertemuan lagi pembahasan lebih lanjut, tak hanya dari Dispar dan universitas tapi dari berbagai dinas terkait,” imbuhnya.(irs)