SEKAYU, fornews.co – Proses pengalihan pelanggan listrik masyarakat di wilayah Muba dari PT Muba Elektronik Power (MEP) ke PLN ternyata bukan dikembalikan ke Pemkab Muba, namun terlebih dahulu ke Petro sebagai pemilik saham.
Menurut Direktur PT MEP, Augie Yahya Bunyamin menyatakan, terus terang pihaknya mencoba mengelola MEP ini dengan semaksimal mungkin. Namun pihaknya mendukung penuh selama itu untuk memberi pelayanan kepada pelanggan.
“Kalau misalkan PLN dapat memberi pelayanan yang bisa lebih daripada MEP ya kenapa tidak, ini suatu terobosan yang sangat baik yang perlu dilakukan oleh Pemda,” ujar dia, Jumat (3/6/2022).
Augie mengungkapkan, pihaknya sudah komitmen agar tidak terjadi tuntutan hukum di kemudian hari. Jadi dari PT EMP juga harus lebih berhati-hati. Karena cara pengambil alihannya harus resmi, cara mengembalikannya bukan kepada Pemda, tapi harus mengembalikan kepada Petro, karena pemilik saham ini Petro bukan Pemda.
“Pemda itu hanya aset yang tercatat saja, aset ini aset yang sudah dipisahkan kepada Petro. Petro menyerahkannya kepada MEP ini 100 persen swasta murni bukan BUMD, yang BUMD itu Petro,” ungkap dia.
Jadi untuk pendekatannya, jelas Augie, secara pendekatan hukum adalah pendekatan perseroan. Pihaknya selalu berkomunikasi dengan Komisaris (Rusli), lalu menghantarkan Pemkab Muba, agar menyerahkan dengan PLN dapat berjalan dengan baik.
“Itulah tupoksi kami yang ada di sini. Kita sudah sampaikan apa saja yang terlibat yang ada di MEP, investor mana saja yang sudah terlibat di MEP sudah kita sampaikan seluruhnya agar segera ditindaklanjuti oleh Petro,” jelas dia.
Augie melanjutkan, pihak Petro harus berkomunikasi dengan Pemkab Muba, bahwa nanti PT MEP harus menyampaikan seluruhnya. Pihaknya saat ini sedang menunggu keputusan dari Pemkab mau dibawa kemana.
“Intinya untuk mengambil pengalihan atau mengalihkan pelanggan MEP kepada PLN, kami support penuh keinginan Pemkab Muba,” tandas dia. (aha)