JOGJA, fornews.co – Indonesia pernah mengalami demam distro ketika band-band indie bermunculan sekira tahun 1993 dan baru berkembang di tahun 1998.
Kala itu distro hanya dikenal di kalangan band indie. Dinamakan distro karena para pelaku musik indie menjual kaset, CD dan merchandise seperti stiker, pin dan kaos, sebagai kegiatan promosi.
Baca: Bantuan untuk UMKM Kemantren Ngampilan Yogya belum Maksimal
Perkembangan distro sangat identik dengan kreativitas anak muda yang kala itu lekat berkomunitas.
Kreativitas dan komunitas seakan tidak bisa lepas dari distro sehingga anak muda waktu itu aktif mensponsori berbagai kegiatan dan acara yang berhubungan dengan musik, pertunjukan dan bazar.
Namun, distro justru lahir dalam kondisi yang serba terbatas meski keinginan anak muda kala itu sangat besar.
Dengan modal yang terbatas, awalnya produk-produk yang diciptakan bukan untuk tujuan bisnis melainkan untuk identitas diri.
Ada kebanggan dan kepuasan tersendiri ketika sebuah nama komunitas bisa nangkring di berbagai media promosi acara yang digelar.
Tetapi, berkembangnya distro pada waktu itu juga akibat dari krisis keuangan yang melanda Indonesia. Kebanyakan anak muda tidak mampu lagi membeli barang-barang asal luar negeri.
Distribution store atau distro adalah toko distribusi yang menjual berbagai produk dan merchandise.
Berbeda dengan clothing yang berarti memproduksi produknya sendiri dengan label sendiri.
Bisa dipastikan distro hanya berperan sebagai distributor sedangkan clothing yang bisa memiliki toko sendiri dapat disebut sebagai produsen atau sekadar mentitipkan produknya ke distro.
Seperti halnya Jocker T-Shirt di Jogja yang pernah menjadi supplier kaos Dagadu hingga lebih dari satu dekade.
Jocker bahkan sempat menjadi clothing menawarkan berbagai desain kreatif yang disukai anak muda.
“Tetapi saat ini saya tidak begitu tertarik berada di dunia distro,” kata Doni Maulana kepada fornews.co di Studio Jocker di kawasan wisata Jalan KHA Dahlan, Sabtu, 25 Mei 2024.
Ia mengamati distro telah kehilangan peminat. Tidak seperti ketika musik menginvasi Jogja hingga melahirkan band-band seperti Sheila on 7, Akukecil, Blackforest, I Hate Mondays, Stereovilla hingga Shaggydog.
Tetapi, sambungnya, mungkin akan berbeda ketika band-band kembali bermunculan. Konser-konser musik ada di setiap sudut kota. Berbagai event digelar bisa jadi distro akan kembali bangkit.
Baca: Batik Nitik Imogiri Bantul Menarik Pasar Internasional
Selain kaos, sejak tahun 2020 ketika pandemi melumpuhkan perekonomian Indonesia selama tiga tahun, Jocker tidak hanya memproduksi T-Shirt, namun, juga memenuhi kebutuhan jaket, hoodie, dan kemeja.
Bahkan, dalam waktu dekat akan melaunching brand baru khusus produk kaos polos dengan nama “Kaloz”.
Kaloz digadang-gadang akan menguasai dunia kaos oblong di DIY setelah produk Jocker digandrungi oleh masyarakat luas.
Kaloz akan mempermudah siapapun mendapatkan kaos polos baik untuk kebutuhan pribadi maupun distro.
Faktanya, Jocker diminati berbagai kalangan masyarakat luas tidak terkecuali sekolah dan perguruan tinggi hingga kantor dinas pemerintahan.
Dalam sehari jocker mampu menghabiskan lebih dari 600 kg bahan kaos dengan berbagai ukuran berikut puluhan kilogram tinta rubber.
“Paling santer kaos jenis cotton. Harganya beragam menyesuaikan besar kecil dan pola desain yang akan dibuat,” ungkap pemilik Jocker T-Shirt dan Kaloz.
Baca: Hadeging Kadipaten Pakualaman Khazanah Budaya Nusantara
Sebagai distribution network, melalui jaringan kerja sama dengan penyalur lain, Jocker bahkan mampu melayani repeat order dalam partai besar.
Pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan (personalized service) membuat Jocker semakin dipercaya.
Dari pantauan fornews.co, Jocker T-Shirt turut membantu program pemerintah dalam mangatasi pengangguran.
Hingga tahun 2024, pengangguran masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia.
Pemerintah berupaya mengeluarkan kebijakan dalam mengantisipasi kenaikan angka pengangguran.
Ancaman resesi global ternyata menjadi tantangan terberat sektor ketenagakerjaan.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas produk dengan pelayanan terbaik,” pungkasnya. (adam)
Copyright © Fornews.co 2023. All rights reserved.