JOGJA, fornews.co — Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas menyebabkan hujan abu di wilayah Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu siang 21 Januari 2024.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan awan panas guguran Merapi terjadi pukul 14.12 WIB meluncur ke arah Barat Daya sejauh 2400 meter.
Luncuran awan panas guguran Merapi tercatat berdurasi 249.64 detik dengan amplitudo maksimal 70 mm.
Angin yang mengarah ke Timur saat terjadi awan panas guguran Merapi menyebabkan hujan abu di wilayah Boyolali.
Selang berapa jam Merapi kembali mengeluarkan awan panas pada pukul 17.19 WIB dengan jarak luncur sejauh 1500 meter berdurasi 150 detik dengan amplitudo maksimal 70 mm.
Meski secara visual pengamatan Merapi terganggu karena di sekitar puncak Merapi masih diselimuti kabut tebal, namun, arah angin terdeteksi ke arah Timur saat berlangsung awan panas guguran.
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Gunung Merapi masih berpotensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan, Barat Daya dan Tenggara.
Segala aktivitas dan berbagai kegiatan penambangan di daerah potensi berbahaya di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk dihentikan sementara.
Jika terjadi letusan eksplosif lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan masker dan menghidarai aktivitas di luar ruangan hingga hujan abu reda.
Selain itu bagi masyarakat yang berkendaraan untuk berhati-hati karena kondisi jalan licin akibat abu vulkanik.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga. (adam)
Copyright © Fornews.co 2023. All rights reserved.