SLEMAN, fornews.co — Awan panas guguran Gunung Merapi kembali terjadi pada Kamis sore, 25 Januari 2024.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan awan panas guguran terjadi tiga kali pukul 16.06, 16.09 dan 16.13 WIB dengan amplitudo maksimal 29mm.
Luncuran awan panas sejauh 1500 meter ke arah Barat Daya di Kali Bebeng berdurasi 150,6 detik.
Meski arah angin ke arah Timur, namun, sebaran abu tidak seperti awan panas guguran pada Sabtu lalu, 21 Januari 2024, menyebabkan hujan abu di Boyolali dan Klaten.
BPPTKG menyebut saat terjadi awan panas guguran, secara visual puncak Merapi tampak cerah.
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Gunung Merapi masih berpotensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan, Barat Daya dan Tenggara.
Segala aktivitas dan berbagai kegiatan penambangan di daerah potensi berbahaya di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk dihentikan sementara.
Jika terjadi letusan eksplosif lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Jika terjadi hujan abu vulkanik masyarakat diimbau untuk menggunakan masker dan menghindari aktivitas di luar ruangan hingga hujan abu reda.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga. (adam)
Copyright © Fornews.co 2023. All rights reserved.