PALEMBANG, fornews.co – Debat publik terakhir Pilkada Palembang 2024 yang digelar KPU Palembang di Ballroom Novotel Palembang, Rabu (20/11/2024), lebih mengarah penajaman visi dan misi dari tiga pasang kandidat.
Pada fase terakhir debat ini, KPU Palembang lebih mengarahkan pertajaman visi misi dan program kerja tiga pasang kandidat yang akan disampaikan ke masyarakat.
“Semoga visi dan misi masing-masing pasangan calon bisa tersampaikan dengan baik, dan pelaksanaan debat berjalan dengan lancar dan aman sehingga KPU Palembang dapat menjadi contoh pelaksanaan Pilkada Serentak tahun ini,” Ketua KPU kota Palembang Syawaludin, pada awal debat publik terakhir di Ballroom Novotel Palembang, Rabu (20/11/2024).
Seperti yang diutarakan Calon Wali Kota (Cawako) Ratu Dewa, bahwa Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 02, Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS) nanti akan lebih memfokuskan pada kemakmuran masyarakat kota Palembang.
“Berberapa masyarakat yang kami temui sempat membuat kami menahan air mata dengan kondisi yang dinilai sangat memprihatinkan. Ada Arya yang berusia 12 tahun setiap hari berjualan tisue dan alat tulis sepulang sekolah hingga larut malam, kemudian Kiki 12 tahun berjuang menghidupi 3 adiknya yang masih balita,” ujar dia.
“Bahkan, ada juga Almarhum bapak M Toha yang pernah pingsan karena kelaparan di atas becak yang digayuhnya karena mencari nafkah,” imbuh dia.
Dewa mengungkapkan, beberapa kondisi masyarakat tersebut hanyalah segelintir dari individu yang pernah ia temui. Tentu, mereka sangat mengharapkan keadilan yang benar-benar nyata dan sampai detik inipun mereka memberikan harapan kepada dirinya.
Saat ini, sambung mantan Sekda Kota Palembang itu, kondisi itu masih banyak lagi, ratusan bahkan ribuan, dengan total 173.059 masyarakat yang mengalami hal yang sama, baik dari pendidikan maupun kesehatan.
“Dimasa jabatan saya yang kurang dari 9 bulan menjadi Pj Walikota, Pemerintah kota Palembang telah berhasil mencapai UHC sebesar 103,7 persen. Artinya, seluruh penduduk kota Palembang harus terlindungi oleh asuransi kesehatan,” ungkap dia.
Dukungan salah satu program RDPS yakni Palembang sehat, jelas Dewa, mulai dari makanan bergizi untuk anak-anak, kesehatan untuk ibu ibu hamil, jaminan kesehatan untuk para lansia, layanan rawat inap hingga puskesmas 24 jam kedepan juga akan disediakan.
“Semua tak lain untuk menjamin kesehatan masyarakat Palembang. Nanti tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah, tidak ada lagi masyarakat yang meninggal karena kelaparan, tidak ada lagi 1.960 rumah yang tidak layak huni dan keluhan lainnya, karena kami akan menjamin semuanya,” terang dia.
Sementara itu, Paslon Nomor Urut 01, Fitrianti Agustinda-Nandriani Octarina menyampaikan, bila dipercaya masyarakat Palembang untuk memimpin lima tahun mendatang, akan langsung tancap gas bekerja cepat dan tuntas.
Mulai dari merevitalisasi bantaran Sungai Musi sepanjang lima kilometer, mengembangkan budaya Sriwijaya sebagai produk wisata budaya bernilai internasional.
Berikutnya, mengoptimalisasikan mutu pendidikan formal dan informal, meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, fasilitas umum, fasilitas sosial, menerapkan regulasi kondusif guna menarik investasi, membangun pusat logistik yang dikelola oleh BUMD bekerja sama dengan BUMN dan swasta.
“Membangun bisnis center yang berbasis teknologi digital, merevitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern sebagai pusat perdagangan komoditas pertanian dan pangan,” kata Fitrianti.
Terakhir, Paslon Nomor Urut 03, Yudha Pratomo-Baharuddin lebih mengkritisi berbagai permasalahan mendesak yang dihadapi Palembang, mulai dari banjir hingga pengelolaan tata ruang yang buruk.
Namun, Yudha menawarkan solusi konkret untuk mewujudkan Palembang sebagai kota yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan. Yudha juga menyoroti pengelolaan tata ruang yang dianggap serampangan, termasuk izin pembangunan di lahan yang tidak sesuai peruntukannya.
“Banjir adalah masalah integritas dan kompetensi. Kota Palembang hingga saat ini tidak memiliki rencana induk ketahanan banjir, sehingga tidak ada langkah strategis yang komprehensif,” tegas dia.
Terhadap semua yang dicermati tersebut, Yudha-Bahar berkomitmen untuk menangani banjir dengan memanfaatkan jaringan yang dimilikinya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan menambah perlunya perencanaan berbasis data untuk mencegah banjir serta memperbaiki sistem drainase kota secara menyeluruh. (aha)