PALEMBANG, fornews.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel tidak main-main untuk menjadikan Kopi Sumsel sebagai komoditi andalan di Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni saat launching Kopi Sumsel, di kawasan
Sungai Sekanak Lambidaro, Palembang, Minggu (12/5/2024).
“Kita akan terbitkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Kopi Sumsel. Diharapkan ada Peraturan Daerah (Perda) tentang Kopi Sumsel, dimana kita akan dukung perkembangannya agar produksinya lebih baik lagi dan bisa menjadi komoditi andalan di Indonesia,” ujar Fatoni.
Untuk meningkatkan kualitas dan popularitas Kopi Sumsel di kalangan pecinta kopi, kata Fatoni, pihaknya akan mendatangkan para ahli kopi dari berbagai daerah ke Sumsel guna memberi bimbingan dan arahan terkait produksi kopi.
Kemudian, dari sisi kualitas juga akan ditingkatkan dan Pemprov Sumsel akan mendukung dan memantau ini, mulai dari pemberian bibit dan pupuk yang cukup.
“Kita akan kawal bimbing, kita arahkan dan kita juga akan datangkan para ahli ke Sumsel agar kopi kita bisa dikenal,” ungkap dia.
Fatoni menjelaskan, bahwa Sumsel ini kaya dengan banyak sumber daya alam dan salah satunya memiliki komoditi andalan, yakni kopi yang menjadikan sebagai daerah penghasil terbesar di Indonesia. Berdasarkan databoks tahun 2022, sambung dia, Provinsi Sumsel dinobatkan sebagai daerah penghasil kopi terbesar se-Indonesia dan tercatat memproduksi kopi mencapai 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi nasional.
“Kita ingin (Sumsel) menjadi tuan rumah untuk Kopi Sumsel itu sendiri. Dicintai, dinikmati oleh para pecinta kopi dari penjuru daerah di Indonesia maupun mancanegara,” jelas dia.
Tak hanya itu, terang Fatoni, Pemprov Sumsel juga saat ini lagi gencar melakukan promosi dengan membuka stand pada pameran di Korea Selatan (Korsel), agar masyarakat Korsel dapat menikmati cita rasa asli Kopi Sumsel.
“Kopi Sumsel ini sangat kaya dan di Korea Selatan saat ini ada pameran kopi kita, Kopi Sumsel ikut dalam pameran itu dan di sana sangat diminati. Alhamdulillah mereka yang ada di sana menyukai dan satu hari itu bisa 1000 gelas di Asia menjadi pasar kita,” terang dia.
Fatoni melanjutkan, Sumsel merupakan salah satu sentra produksi kopi nasional dengan area seluas 250.305 hektar pada tahun 2020 yang tersebar di Kabupaten OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat dan Kota Pagar Alam dan sejumlah kabupaten lainnya di wilayah Sumsel.
“Potensi ini harus kita manfaatkan dan dikembangkan dengan baik, tentu kita tidak bisa berbuat sendiri. Perlu semua pihak ikut andil dan terlibat membuat kopi asal Sumsel ini, dengan kualitas yang baik sehingga dicintai oleh masyarakat hingga dunia. Kita bangga Sumsel bisa menjadi penghasil kopi terbesar dan dengan kualitas yang sangat baik,” urai dia.
Sementara, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumsel Affandi Udji menambahkan, launching Kopi Sumsel ini sebagai bentuk dukungan bagi pengusaha kopi di Sumsel. Apalagi, Kopi Sumsel dapat terwujud berkat bantuan banyak pihak, di antaranya l KADIN Sumsel, Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri dan lainnya.
“Sumsel ini memproduksi kopi terbanyak di Indonesia, harga kopi saat ini Rp55 ribu per kilogramnya. Kami berkomitmen membantu pertumbuhan ekonomi di Sumsel ini baik melalui pengembangan produk lokal di Sumsel yakni salah satunya kopi,” tandas dia.(aha)