PALEMBANG, fornews.co – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Kamis 25 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah akumulasi kasus positif sudah menembus 50.000 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr Achmad Yurianto menerangkan, dalam 24 jam terakhir terdapat 19.510 spesimen yang diperiksa. Sehingga total akumulatif spesimen yang diperiksa 708.962.
“Dari pemeriksaan ini kita dapatkan konfirmasi kasus positif sebanyak 1.178 orang sehingga total 50.187,” ujar Yuri pada konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (25/06).
Menurut Yuri, melihat sebaran penambahan kasus positif baru, ada lima provinsi yang melaporkan kenaikan kasus yang cukup signifikan yaitu Jawa Timur 247, DKI Jakarta 196, Sulawesi Selatan 103, Maluku Utara 80, Jawa Tengah 78.
“Dari penyelidikan epidemiologi terhadap beberapa provinsi yang disebutkan di atas sebagian besar kontak erat masih dijalankan tanpa perlindungan masker dan tidak menjaga jarak. Inilah fakta yang kemudian menyebabkan kasus positif masih tinggi di beberapa tempat,” katanya.
Fakta lainnya, lanjut Yuri, dari 34 provinsi terdampak ada 17 provinsi yang melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10. Bahkan ada 5 provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus baru sama sekali yaitu Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur.
“Untuk jumlah kasus sembuh bertambah 791 sehingga total menjadi 20.449. Sedangkan yang meninggal 47 sehingga akumulasinya 2.620,” terangnya.
“Saat ini ada 446 kabupaten/kota terdampak di 34 provinsi. Sementara kita masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 37.294 dan pengawasan ketat kepada PDP sebanyak 13.323 orang,” imbuhnya. (ije)