PALEMBANG, fornews.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan semua kepala daerah mulai dari gubernur, bupati dan wali kota untuk serius menangani pengendalian inflasi di daerah masing-masing.
Tito meminta para kepala daerah untuk memberi atensi khusus kepada sejumlah komoditi pangan, di antaranya cabai rawit, cabai merah, gula pasir dan beras.
“Atensinya adalah cabai rawit, cabai merah dan beras. Karena di sejumlah daerah sudah melakukan gerakan tanam di tanah kosong dan menggiatkan lagi petani cabai serta mendorong masyarakat perkotaan untuk menanam cabai secara hidroponik. Selain itu, ada juga atensi harga gula pasir,” tegas dia dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2023 secara online dengan Pj Gubernur Sumsel, Bupati dan Wali Kota se-Sumsel, Senin (13/11/2023).
Kemudian, ungkap Tito, bagi daerah yang mengalami Indeks Perkembangan Harga (IPH) tinggi, agar memberi perhatian khusus sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengendalian inflasi untuk dilakukan pemantauan harga secara rutin.
“Setelah itu, saat ada tahu yang naik signifikan, itu cek kenapa suplai atau demand-nya, segera koordinasi dengan penyuplai masing,” ungkap dia.
Tito menjelaskan, agar kepala daerah memberi perhatian terhadap distribusi di pasaran, dan menggalakkan gerakan pangan lokal selain beras atau diversifikasi pangan, agar tidak hanya beras tapi juga yang lain-lain.
“Seperti ubi, ketela dan sorgum. Tinggal kita gerakkan saja, seperti di hotel-hotel bintang lima kita suka disajikan cornflake itu jadi makanan elit. Padahal ini terbuat dari jagung tumbuk. Kalau disini makan jagung akan turun kelas nah ini perlu ada kampanye pada masyarakat,” jelas dia.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menuturkan, kepada kepala daerah di Sumsel untuk melakukan langkah penanganan strategis.
“Menjelang akhir tahun anggaran nanti, ada kecenderungan harga akan naik dan kondisi tersebut harus diperhatikan betul. Jadi segera lakukan langkah penanganan strategis, galakkan Gerakan Tanam, Gerakan Pangan Murah (GPM) dan menyediakan anggaran BTT (Biaya Tak Terduga),” tutur dia.
Fatoni menambahkan, pihaknya terus memaksimalkan berbagai upaya pengendalian inflasi di Provinsi Sumsel.
“Agar inflasi Sumsel tetap terkendali, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel melakukan langkah-langkah penanganan strategis dengan memaksimalkan Gerakan Bantuan Pangan dengan memaksimalkan anggaran-anggaran yang ada,” tandas dia. (aha)