JAKARTA, fornews.co-Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyampaikan, dalam melaksanakan reformasi hukum di negeri ini, pemerintah akan menghapuskan regulasi yang dinilai tidak sesuai lagi dengan kehidupan sekarang.
“Regulasi ini akan dievaluasi dan ditata kembali, sehingga regulasi yang sudah tidak perlu dan tidak bermanfaat itu dihapuskan,” ujar Wiranto usai Rapat Terbatas tentang Lanjutan Pembahasan Reformasi Hukum di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (17/01).
Menurut dia, berdasarkan data Badan Intelijen Negara (BIN) yang diterimanya bahwa, terdapat 41.000 regulasi yang banyak di antaranya saling tumpang tindih, tidak jelas manfaatnya, bahkan dinilai saling bertentangan satu sama lain. Karenanya, pemerintah dalam melanjutkan reformasi hukum, dilakukan penataan regulasi yang tidak jelas lagi kegunaan dan manfaatnya.
“Dengan penataan tersebut, diharapkan masyarakat tidak bingung dan menjadi jelas, mana aturan-aturan yang benar, serta mana aturan-aturan sudah tidak lagi sesuai dengan kehidupan sekarang ini,” terangnya.
Sambung Wiranto, pemerintah juga akan fokus memperluas jangkauan bantuan hukum kepada masyarakat miskin dan termarjinalkan, sehingga mereka bisa terlindungi, mendapat keadilan, dan rasa aman. Pemerintah ingin agar saat terjadi masalah, masyarakat bisa mendapatkan bantuan hukum dengan murah atau cuma-cuma.
“Maka dilakukan satu demi satu langkah untuk memperluas jangkauan bantuan hukum kepada masyarakat, yang seperti itu, masyarakat yang kurang mampu, yang miskin, akan lebih banyak mendapatkan perhatian pemerintah untuk mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma,” imbuhnya.
Dia juga menegaskan, pemerintah juga akan membangun rasa aman di lingkungan masyarakat, dengan kembali memberdayakan dan mengembangkan lagi Polmas (Polisi Masyarakat). “Sekaligus menjadi satu cara untuk kita membangun early warning system, atau suatu peringatan dini di lingkungan masyarakat, kalau ada aktivitas-aktivitas yang mengarah kepada terorisme, radikalisme segera bisa ketahuan secara lebih awal,” tandas Wiranto. (ekaf)