JOGJA, fornews.co — Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Jogjakarta Conference Hotel and Action Park, kembali menggelar acara menarik.
Kali ini Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Jogjakarta Conference Hotel and Action Park menggelar Ramada Talkshow bertema “Strategi Pemasaran Pariwisata Jogjakarta”.
Acara yang digelar pada Jum’at sore, 7 Maret 2025, tersebut menghadirkan narasumber penting yang memiliki peran strategis dalam pemasaran dan pengembangan pariwisata.
Sebuah diskusi mendalam mengenai peran kolaboratif melibatkan berbagai pihak dan stakeholder untuk mendorong pertumbuhan pariwisata di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Talkshow menghadirkan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati, S.PSI.PSI., M.M. dan Mentor UMKM DIY, Praktisi Ekraf, dan Business Consultant, Minni Gunawan, S.E., serta General Manager Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Jogjakarta, Rio Mahendra.
“Sinergi antara pemerintah, perhotelan, dan pelaku UMKM, merupakan kunci utama dalam menciptakan produk wisata yang menarik dan kompetitif,” kata Vera.

Dengan demikian, sambungnya, diharapkan mampu meningkatkan brand image Jogjakarta sebagai destinasi unggulan.
“Tentu saja tidak hanya kaya budaya, tetapi juga dinamis dalam inovasi pemasaran,” terangnya.
Vera menyebut perlu adanya inovasi terkait produk-produk selama ini menjadi pilihan favorit bagi wisatawan.
Wisatawan yang datang berkunjung ke Jogja selalu akan kembali ke Jogja. Dengan adanya inovasi produk UMKM akan turut berperan dalam pengembangan pariwisata.
“Wisatawan yang datang ke Jogja pasti ada sesuatu yang favorit. Tapi, kalau ada inovasi akan menambah nilai jual produk-produk UMKM,” ungkapnya.
Baca: Ruwahan Apeman dan Kenduri, usai Dikirab 1.000 Apem Dibagikan ke Masyarakat
Lantas, apa yang menjadi daya tarik Jogja sehingga orang ingin kembali ke Jogja? Wisata kuliner misalnya.
Vera memastikan orang yang datang ke Jogja akan kembali lagi ke Jogja karena pengalamannya selama di Jogja.
Ia mengambil contoh wisata kuliner yang selama ini membuat orang selalu ingin kembali ke Jogja dan pulang membawa oleh-oleh.
“Kita ambil contoh bapia. Orang datang ke Jogja pasti bapia. Orang datang ke Jogja pasti membeli oleh-oleh,” kata Vera.
Namun, jelasnya, bapia juga butuh inovasi ragam rasa agar para wisatawan memiliki banyak pilihan.

Wyndham Garden (kanan) dan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata DIY, Anita Verawati, S.PSI.PSI., M.M. (membelakangi kamera).
“Dengan tetap mempertahankan pengolahan tradisional Jogja memiliki daya tarik pariwisata,” ungkap Minni Gunawan.
Menurut Minni, Jogja luar biasa dengan kulinernya sehingga setiap jenis makanan harus memiliki storytelling.
Ada banyak kuliner unggulan UMKM yang bisa ditawarkan kepada wisatawan meski lebih mengenal gudeg dan bapia.
“Ini pentingnya pendampingan dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM dalam menciptakan produk dan layanan yang berdaya saing tinggi,” jelasnya.
Kolaborasi lintas sektor tidak hanya membuka peluang bisnis baru, tetapi juga memperkuat jaringan dan sinergi antara pelaku usaha lokal dengan institusi pemerintah dan industri perhotelan.
Baca: Pertama di Jogja, Wyndham Gelar Kompetisi Cerutu
Minni mengatakan ekosistem di Jogja sudah kuat sehingga UMKM dapat didorong untuk turut serta memajukan pariwisata di Jogja.
Selaku Mentor UMKM DIY, Minni berharap kepada pelaku UMKM di DIY untuk tidak berhenti berinovasi, berkolaborasi, dan menciptakan entitas baru tanpa merubah kebudayaan yang sudah ada dengan melibatkan sejarah.
Wisata di Jogja sangat menarik sehingga menyedot jutaan orang datang ke Jogja. Tetapi, kata Vera, yang penting adalah komitmen dan hospitality tourism.
“Sebenarnya yang penting Jogja punya komitmen dan hospitality. Itu yang harus kita jaga karena Jogja sangat menarik bagi wisatawan,” jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan daya tarik wisata Jogjakarta, sejumlah pemangku kepentingan dari sektor pariwisata, perhotelan, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bersinergi untuk menyusun strategi pemasaran yang inovatif dan terintegrasi.

Melalui kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan UMKM, sektor perhotelan dapat mengintegrasikan layanan dan penawaran yang lebih menarik sehingga menciptakan ekosistem pariwisata yang holistik.
Hal itu diungkapkan General Manager Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Jogjakarta, Rio Mahendra dalam perspektif perhotelan.
“Keberadaan hotel dan fasilitas penginapan berkualitas merupakan salah satu pilar utama yang mendukung kenyamanan wisatawan,” katanya.
Dengan mengintegrasikan keunggulan masing-masing pihak, Jogjakarta diharapkan tidak hanya mampu menarik lebih banyak wisatawan, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat lokal.
Dinas Pariwisata DIY melalui Kepala Bidang Pemasaran, Anita Verawati, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus membangun kemitraan strategis demi mewujudkan visi Yogyakarta sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Sinergi yang terjalin antara pemerintah, pelaku usaha, dan industri perhotelan merupakan fondasi kuat untuk menciptakan inovasi pemasaran yang berkelanjutan,” pungkasnya. (adam)