PALEMBANG, fornews.co – Banyaknya Sumber Daya Alam (SDA) di Sumsel belum mampu dimanfaatkan dengan maksimal. Faktanya masih banyak desa gelap gulita saat malam hari karena belum dialiri listrik.
Berdasarkan data dari PT PLN S2JB, desa yang belum dialiri listrik sebanyak 62 desa yang tersebar di enam kabupaten di wilayah Sumsel.
Adapun rinciannya, di Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 34 desa, Ogan Ilir (OI) dua desa, Banyuasin enam desa, Musi Banyuasin (Muba) dua desa, Ogan Komering Ulu (OKU) 15 desa dan Musirawas sebanyak tiga desa, dengan total jumlah penduduk yakni sebanyak 8 ribu jiwa.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) S2JB, Daryono mengakui hal tersebut. Dikatakan, 62 desa yang belum dialiri listrik tersebut dikarenakan berada di daerah perairan sehingga sulit untuk dijangkau.
“Tapi, tahun 2020 nanti kami akan upayakan seluruhnya dapat menikmati aliran listrik,” katanya saat ditemui, Kamis (19/06).
Nantinya, untuk pasokan listrik di wilayah tersebut sebagian akan dibangun menggunakan tenaga surya khususnya di wilayah perairan. Sedangkan, sebagian akan membangun jaringan listrik.
Imbuhnya, saat ini pihaknya tengah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya tersebut.
“Kami masih menunggu. Tapi, Insya Allah seluruhnya akan selesai pada tahun depan,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru meminta agar pembangunan pembangkit listrik ini cepat untuk dilakukan sehingga seluruh daerah di Sumsel dapat menikmati listrik. Mengingat, Sumsel merupakan daerah penghasil energi terbesar.
“Saya sudah berbicara dengan manajer PLN, 2020 mendatang sudah 100 persen,” tegasnya.
Menurutnya, memang untuk wilayah perairan sulit untuk dijangkau, serta harus melalui mekanisme yang panjang. Meskipun begitu, dirinya telah meminta agar PLN untuk berkoordinasi jika masih ditemukan hambatan.
“Kalau tidak bisa pakai jaringan kita pakai tenaga surya, kalau masih tidak bisa juga, kita pakai PLTD saja,” tutupnya.(alu)