JAKARTA, fornews.co – Ramainya informasi yang hadir dari pemberitaan terhadap hanyutnya Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, putra dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang terbawa arus di Sungai AaRee, Swiss, sejak Jumat (27/5/2022) lalu, menjadi perhaitan tersendiri bagi Dewan Pers.
Terlebih, ada media yang membuat berita yang berkaitan dengan prediksi atau ramalan terkait sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan.
Ketua Dewan Pers, Prof Dr H Azyumardi Azra mengimbau, kepada seluruh insan pers dan jajaran news room dari berbagai platform media di tanah air, untuk bekerja sesuai dengan kode etik dan melakukan pemberitaan dengan penuh tanggung jawab dan berdampak positif bagi publik.
“Selain itu, media dari berbagai platform seyogianya tidak membuat berita yang berkaitan dengan prediksi atau ramalan terkait sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan,” kata dia, dalam siaran pers yang diterima fornews.co, Minggu (29/5/2022).
Dalam hemat Dewan Pers, ungkap dia, seyogianya lembaga pers lebih banyak menampilkan karya jurnalistik yang berdampak positif bagi kemanusian, sesuai kode etik dan tidak melakukan glorifikasi yang akan membuat setiap keluarga korban tragedi kemanusiaan tertekan dan merasa bersalah.
“Dewan Pers mengajak kepada seluruh jajaran redaksi di seluruh platform media, untuk bersama-sama mengedepankan jurnalisme empati dan tentu, tetap berpegang teguh terhadap Kode Etik Jurnalistik,” tegas dia.
Azyumardi menuturkan, Dewan Pers sebagai lembaga yang bertugas menjalankan pengawasan pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik, dan memastikan pers menjalankan tugas, peran dan fungsi dalam membuat berita yang bertanggung jawab serta berintegritas, memandang perlu mengeluarkan imbauan tersebut. (aha)