JOGJA, fornews.co — Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kapanewon Sewon, Bantul, berharap mendapatkan insentif dari pemerintah.
Hal itu diungkapkan Ketua PKG PAUD, Suprihatin, S.Pd, di sela acara Syawalan dan Halal bi Halal di Gedung SKB Bantul (Gugus PAUD 5 Kapanewon Sewon), Kamis, 24 April 2025.
“Dengan adanya insentif bagi Organisasi PKG PAUD, guru akan lebih profesional dan berkualitas,” ungkapnya.
Acara yang dihadiri langsung oleh Istri Bupati Bantul selaku Ibu PAUD Kabupaten Bantul, Hj Emi Masruroh, S.Pd, beserta perangkat desa dan para pendidik di Sewon diharapkan semakin mempererat silaturahim antarPAUD di Kabupaten Bantul.
Suprihatin menegaskan pentingnya peran PKG PAUD dalam memfasilitasi kegiatan pembinaan, peningkatan kompetensi, dan pengembangan mutu layanan PAUD.
“PKG PAUD adalah wadah koordinasi antarGugus PAUD yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan kualitas guru PAUD di masing-masing wilayah,” ujar Yulianti, pengurus PKG PAUD Sewon sekaligus Kepala TK Negeri Pembina Banpol.

Dengan demikian, sambungnya, akan terjadi komunikasi dan saling menginspirasi untuk perkembangan masing-masing PAUD.
Selain itu, imbuhnya, juga akan terjalin persatuan guru dan PAUD di Kapanewon Sewon baik yang formal maupun non formal.
Disinggung soal pendanaan, Yulianti mengakui adanya kendala finansial terutama pada PAUD nonformal.
Kata Yuli, insentif finansial guru justru terkadang didapat dari para wali murid. Hal itu berbeda dengan TK yang pengajarnya rata-rata berstatus PNS.
Namun, tahun ini rencananya seluruh kegiatan ini akan diurusi oleh PKG bekerja sama dengan Kapanewon.
“SDM juga harus ditingkatkan. Jika perlu pemerintah turut menyekolahkan,” penggal Suprihatin.
Baca: Banyak Warga Gunungkidul Merantau Titipkan Anak Berakhir Adopsi
Ambar Wiyati, Kepala PAUD, SD dan TK Pertiwi 57 Bangunharjo, Sewon menjelaskan PAUD mencakup program pendidikan formal TK dan nonfromal.
“Satuan pendidikan PAUD meliputi Taman Kanak-Kanan (TK), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan satuan PAUD sejenis lainnya,” kata dia.
Meski begitu, terdapat perbedaan penilik pada PKG formal dan nonformal di Kapanewon Sewon.
Maka, kata Suprihatin, PAUD menjadi fondasi penting bagi perkembangan anak dan masa depannya.
Dengan adanya PAUD, potensi anak akan terus berkembang, sehingga menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, mandiri dan berkarakter Pancasila.
Hal itu membantu anak-anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosial, emosional, bahasa dan komunikasi dengan tahap perkembangan mereka.
Berbagai kegiatan seperti workshop senam anak Indonesia hebat, outbond, berbagai perlombaan anak-anak TK dan PAUD, juga digelar di Kapanewon Sewon.
Yuli menambahkan, dengan demikian PAUD dapat mempersiapkan anak memasuki pendidikan sekolah dasar (SD).
“Sekaligus bertujuan membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak, mempersiapkan pendidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, di mana pembinaan PAUD Formal dan Nonformal ditangani oleh satu direktorat, diperlukan adanya perluasan manajemen Gugus Taman Kanak-kanak menjadi Gugus PAUD.
Melalui pemberdayaan PKG PAUD dan Gugus PAUD, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas satuan PAUD sebagai kebijakan dan strategi yang ditempuh.
Pembinaan terhadap Gugus PAUD diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat mutu serta eksistensi pendidik PAUD yang akhirnya berdampak positif terhadap peningkatan layanan PAUD yang lebih baik.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak sejak lahir hingga usia enam tahun.
Para pendidik PAUD harus memiliki kemampuan dalam memberikan layanan yang terbaik bagi anak-anak berupa kesehatan, mendapatkan gizi, pendidikan yang baik, dan perlindungan.
Baca: Kementerian PPPA dan Aisyiyah Cegah Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Indonesia
Hal itu diungkapkan istri Bupati Bantul selaku Ibu PAUD Kabupaten Bantul, Hj Emi Masruroh, S.Pd.
Kepada fornews.co, Masruroh, menyinggung buruknya perlindungan terhadap anak-anak usia dini.
“Banyak terjadi kekerasan terhadap anak-anak usia dini baik di lingkungan sekolah maupun di rumahnya masing-masing,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, Bantul membutuhkan generasi penerus yang berkualitas mengetahui tantangan yang lebih besar di masa depan.
Bersama para pendidik, pihaknya, berkomitmen terus memberikan bekal kepada anak-anak usia dini jika terjadi kekerasan terhadap anak-anak.
“Dengan begitu kita bisa support kepada anak-anak,” katanya.
“Kalau anak-anak mendapatkan pelayanan yang baik dan berkualitas sejak dini, saya yakin mereka akan menjadi penerus yang baik,” pungkasnya. (adam)