JAKARTA, fornews.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan para menteri kabinet Indonesia Maju untuk berhati-hati dalam memberi informasi kepada publik. Pernyataan Jokowi tersebut diduga terkait pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengenai keberadaan calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan Harun Masiku yang kini menyandang status tersangka.
“Saya hanya ingin, saya hanya pesan, titip kepada semua menteri, semua pejabat kalau membuat statement itu hati-hati, Semuanya harus hati-hati dalam membuat pernyataan. Apalagi yang berkaitan dengan hukum, hati-hati,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Jumat (24/1) sebagaimana dikutip dari gesuri.id.
Presiden Jokowi pun meminta para bawahannya agar tidak menerima informasi tanpa mengecek ulang lebih dulu. Selain yang berkaitan dengan hukum, Jokowi juga mengingatkan agar melakukan cross check terlebih dahulu sebelum menyampaikan informasi yang berkaitan dengan data dan angka.
“Hati-hati, jangan sampai informasi dari bawah langsung diterima tanpa cross check terlebih dulu, yang jelas untuk,” ucap Presiden menambahkan.
Sebelumnya Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan obstruction of justice atau merintangi penyidikan terkait kasus yang menjerat caleg PDI Perjuangan Harun Masiku. Hal itu terkait pernyataan Yasonna Laoly yang menyatakan Harun berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020 dan belum kembali ke Tanah Air.
“Pokoknya belum di Indonesia, ke Singapura. Jadi tanggal 8 kan OTT, tanggal 6 dia sudah di luar. Apa tujuannya di luar, kita tidak tahu, barangkali dia juga tidak tahu akan di-OTT. Dia memang sudah keluar dari republik ini,” kata Yasonna pada 6 Januari 2020.
Baru pada 21 Januari 2020, berdasarkan pernyataan istri Harun, Hildawati Jamrin dan rekaman kamera pengawas di Bandara Soekarno-Hatta menunjukkan Harun telah berada di Jakarta pada Selasa (7/1). Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie juga mengakui bahwa Harun Masiku telah berada di Jakarta sejak 7 Januari 2020 menggunakan pesawat Batik Air.
“Sudah masuk rupanya, setelah kita dalami, sistem itu sudah masuk, memang ada delay time karena di (Terminal) 2F itu perangkat IT kita baru pasang di sana, jadi ada delay time setelah kita dalami dan kita tahu sudah masuk tanggal 7 Januari 2020 yang lalu,” ungkap Ronny pada 22 Januari 2020. (ari)