YOGYA, fornews.co – Hamburger memiliki cita rasa tersendiri yang berbeda dengan roti isi pada umumnya.
Hamburger biasanya berisi daging cacah yang berbentuk bulat dan pipih yang digoreng dengan mentega.
Baca: Ancaman Krisis Ekonomi Global, MPKS PP Muhammadiyah Rakernas di Yogyakarta
Daging tersebut kemudian ditumpuk bersama daun selada, tomat, bawang, dan pelengkap lainnya sebagai isi roti yang juga berbentuk bulat .
Di Yogya, penjual humberger dapat ditemui di sejumlah tempat keramaian di antaranya di Jalan Parangtritis (Paris).
“Alhamdulillaah sejak pandemi masih bertahan hingga sekarang,” tutur Dibyo pemilik Bakul Burger, Kamis (30/11/2023) malam.
Sebelum memiliki warung sendiri, Dibyo, pernah ikut orang berjualan humberger. Dibyo mengaku sudah berjualan humberger sejak tahun 1998.
Keuletan dan ketekunannya berjualan humberger membuahkan hasil. Bakul Burger yang dirintis sejak tahun 2000-an sudah memiliki banyak pelanggan.
Gerobak bertuliskan Bakul Burger berukuran sekira 3×1 meter dengan tinggi 2 meter yang dilengkapi dengan pintu penutup itu menjadi kekhasan warung milik Dibyo.
Setiap hari Dibyo berjualan dari jam 17.00 hingga 00.00 WIB.
Humberger buatan Dibyo dibandrol dari harga Rp 11.000 hingga Rp 15.000. Dalam enam jam mampu menjual 50 humberger.
Baca: Pakualaman Akulturasi Budaya Surakarta dan Yogyakarta
Untuk bisa menikmati humberger buatan Dibyo sebaiknya datang lebih awal.
Namun, hari Ahad Dibyo libur. Banyak orang kecelik karena banyak yang mengira hari Ahad tetap buka.
Pelanggannya beragam mulai anak-anak hingga lansia. Warga kota setempat hingga wisatawan domestik dan mancanegara.
“Merata mas. Ada yang beli 11.000-an ada juga yang 15.000-an,” ujarnya.
Baca: Keris Menjadi Identitas Bangsa bukan Sekadar Hiasan
Humberger buatan Dibyo disukai bule. Racikannya cocok dengan lidah orang bule. Ia memiliki pelanggan tetap asal Cekoslowakia.
Bagi Dibyo, rejeki sudah ada yang mengatur. Ia tidak khawatir selama berkomitmen menjaga kualitas cita rasa dan memberikan pelayanan terbaik pelanggan akan semakin bertambah.
Meski di Yogya mulai bermunculan warung humberger, Dibyo, tidak mempermasalahkannya sebab memiliki cita rasa tersendiri yang khas.
Humberger buatan Dibyo terasa berbeda karena ada beberapa isian yang bahannya diracik sendiri. Misalnya, mayones.
“Bakul Burger? Saya cocok,” kata Mail mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
Humberger buatan Dibyo cocok di lidah siapapun. Ini pengakuan Mail kepada fornews.co.
Kata Mail, sebaiknya membawa air minum sendiri karena di Bakul Burger tidak menyediakan air minum.
Mail mengaku ketagihan Bakul Burger setelah diajak temannya ngiras.
“Enak dan harganya terjangkau,” ujar Mail. (adam)
Copyright © Fornews.co 2023. All rights reserved.