JOGJA, fornews.co — Pemerintah Kota Jogja menggelar prosesi serah terima jabatan mengawali masa kepemimpinan Hasto-Wawan memprioritaskan pelayanan masyarakat salah satunya penanganan sampah.
Serah terima dari Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto kepada Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan selaku Wakil Wali Kota Jogja, dilaksanakan pada Senin, 3 Maret 2025.
Serah terima itu ditandai dengan penyerahan memori serah terima jabatan Penjabat Wali Kota Jogja tahun 2024 dari Sugeng Purwanto kepada Wali Kota Jogja, Hasto Wadoyo.
Wali Kota Jogja yang baru menyebut di awal kepemimpinannya tahun ini ada semangat perubahan kepercayaan dan pemikiran dari masyarakat terhadap pemerintah daerah.
“Bahwa pemerintah daerah diselenggarakan dengan cara efektif dan efesien,” kata Hasto.
Menurut dia, tahun ini semangat perubahan itu menjadi sangat penting untuk diwujudkan.
Tetapi, efesiensi anggaran lebih penting dilakukan meski kadang pemerintah juga perlu melakukan pengadaan baru.
Penggunaan sarana dan prasarana lama menjadi salah satu cara terhadap efesiensi anggaran.
Meski ada rencana pengadaan baru terhadap mobil dinas termasuk tempat tidur dan mebel, Hasto-Wawan tetap menggunakan mobil dinas yang lama.
Mengapa Hasto-Wawan tetap menggunakan mobil dinas lama? Mereka menilai meskipun sudah digunakan 3-4 tahun lalu, namun, masih dalam kondisi bagus.
Untuk itu, kata Hasto, anggaran pengadaan mobil dinas sebesar Rp 3 miliar akan digunakan untuk mengatasi sampah.
Anggaran Rp 3 miliar akan dialihkan untuk pembuatan gerobak sampah yang nantinya digunakan oleh Rukun Warga (RW) di Kota Jogja.
“Lebih baik mobil yang mau dibelikan untuk saya dan pak Wakil, kita pakai untuk bikin gerobak sampah,” kata Hasto.
Makanya, sambungnya, dengan mekanisme yang ada, anggaran untuk beli mobil akan direfocusing atau penggeseran anggaran mengatasi sampah di Jogja.
“Jadi hal itu spirit kita untuk efesiensi. Saya kira karena kita tahu bahwa tema efesiensi ini harus dilaksanakan pada semua ini. Kemudian sampah menjadi bagian fokus perhatian kita bersama,” ungkapnya.
Dijelaskan, Pemerintah Kota setempat telah menginisiasi sampah warga yang diangkut penggerobak.
Bahkan, melakukan pengawasan pembuangan sampah liar dengan mendirikan tenda-tenda darurat sampah dan menyiagakan Satpol PP Kota Jogja dalam 24 jam penuh.
Selain itu, depo-depo sampah juga dikosongkan dan mendorong sekolah, puskesmas, rumah sakit, hotel dan rumah makan untuk mengelola sampah secara mandiri.
“Kami akan bekerja cepat mengosongkan depo-depo sampah,” janji Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo. (adam)