SEKAYU, fornews.co – MarkPlus Inc. menggelar webinar Government Roundtable Series Covid-19 New, Next & Post mengangkat tema “Sumatra Selatan: Pengembangan Lumbung Pangan dan Energi” yang dilaksanakan Kamis (30/07). Bupati Muba Dodi Reza Alex menjadi salah satu keynote speaker bersama Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumsel Hari Widodo, Gubernur Sumsel Herman Deru, Bupati OKI Iskandar dan Bupati Musi Rawas Henda Gunawan serta Wali Kota Palembang Harnojoyo.
Pada webinar yang dipandu langsung Founder and Chairman MarkPlus Inc. Hermawan Kartajaya, Dodi mengucapkan terima kasih telah diajak berpartisipasi dalam membicarakan apa yang harus dilakukan Sumsel di masa yang akan datang bersama teman teman MarkPlus Inc.
“Kami sampaikan terima kasih telah mengajak kami dalam membicarakan apa yang akan di lakukan untuk kemajuan Pengembangan Lumbung Pangan dan Energi di Provinsi Sumsel untuk kedepannya,” ujar Dodi yang mengikuti webinar dari ruang rapat Guest House Griya Bumi Serasan Sekate, Sekayu.
Dodi juga menjelaskan potensi kekayaaan sumber daya alam yang melimpah berupa migas dan perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin yang dikelola secara baik.
“Terbukti, dengan pengelolaan yang baik dan maksimal tersebut sangat berdampak positif kepada kesejahteraan warga Muba, hingga memberikan efek yang maksimal dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.
Orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini juga memaparkan bahwa Pemkab Muba sudah menyiapkan titik lokasi untuk pembangunan green industry park atau kawasan industri hijau di Muba yang ditargetkan beroperasi tahun 2021.
Menurutnya, penentuan lokasi untuk pembangunan kawasan industri hijau tersebut sangat tepat dan strategis, pasalnya titik lokasi yang ditentukan sangat dekat dengan sumber-sumber energi yang ada di Muba dan salah satunya yakni di lokasi cadangan gas Saka Kemang, Bayung Lencir yang menjadi lokasi gas terbesar keempat di dunia.
“Tidak hanya itu, kita juga sudah menyiapkan konsep hilirisasinya yang selama ini sudah berjalan di Muba. Salah satu contohnya inovasi pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar. Nah, industri hilirisasi seperti ini nantinya akan lebih memaksimalkan perjalanan kawasan industri hijau,” papar Dodi.
Lebih lanjut Dodi menyampaikan, pandemi COVID-19 telah mengakibatkan perlambatan ekonomi dan juga penurunan ekonomi masyarakat dikarenakan turunnya harga komoditas salah satunya karet dan sawit.
“Inovasi Musi Banyuasin di sektor perkebunan di antaranya adalah dengan program aspal karet yang dapat menaikkan perekonomian petani karet rakyat dan juga biofuel yaitu merubah sawit jadi bahan bakar nabati (BBN) yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian petani sawit di Kabupaten Musi Banyuasin,” jelasnya. (ije)